Teh Pu’er hadir dalam dua varietas, Sheng Pu’er dan Shu Pu’er, tergantung pada bagaimana daunnya diproses.
Varietas Sheng dan Shu mengikuti langkah-langkah yang sama yaitu Pelayuan – Sha Qing – Penggulungan/Pembentukan – Pengeringan dan Pengukusan/Pembentukan.
Varietas Shu Pu’er memiliki langkah tambahan “Memasak” yaitu menumpuk daun di tumpukan untuk memudahkan fermentasi.
Kedua varietas tersebut kemudian disimpan untuk penuaan.
Teh Pu’er berbeda dari teh lainnya dan mendapatkan rasa uniknya dengan teknik pengeringan daun setelah langkah penggulungan/pembentukan.
Penumpukan daun menjadi tumpukan yang memulai proses pemecahan enzimatik alami dari fermentasi yang menciptakan panas dan “memasak” daun.
Ini menambah kompleksitas, kedalaman, dan kehalusan yang sangat berharga pada teh yang berbeda dari varietas mentah.
Teh Sheng Pu’er telah ada selama berabad-abad tetapi proses untuk Teh Shu Pu’er pertama kali dikembangkan pada tahun 1973 dan teh Shu Pu’er pertama kali dipasarkan pada tahun 1975.
Setelah diproses, baik untuk varietas mentah maupun matang, daunnya kemudian dibiarkan lepas atau dipadatkan menjadi bentuk-bentuk , meliputi bentuk batu bata, kue, lonceng, dan jamur.
Setelah terbentuk, teh disimpan di ruang bawah tanah yang hangat dan lembab yang memungkinkan proses kimia halus untuk lebih matang dan melunakkan teh dari waktu ke waktu.
Teh Pu’er dapat diminum setelah 3 bulan dan setelah 5 tahun, mulai mengembangkan rasa uniknya.