Arti Simbolis Buah-buahan Dalam Budaya Tionghoa

Spread the love

 Arti Simbolis Buah-buahan Dalam Budaya Tionghoa

Arti Simbolis Buah-buahan Dalam Budaya Tionghoa

Nanas
(Hanzi: 菠萝, Pinyin: Bōluó)
Bagi orang Tionghoa, nanas adalah simbol keberuntungan dan kekayaan.
Dalam beberapa kepercayaan Tionghoa, ujung nanas dipandang sebagai mata yang dapat melihat ke depan dan membawa keberuntungan.
Nanas juga melambangkan kemakmuran dan bisnis yang makmur.

Jeruk bali aka pomelo
(Hanzi: 柚子, Pinyin: Yòuzi)
Buah jeruk besar ini populer, karena dianggap membawa kemakmuran dan status yang berkelanjutan.
Tradisi tersebut berasal dari cara frasa bahasa Kanton untuk pomelo terdengar mirip dengan kata untuk kemakmuran dan status.

Ceri
(Hanzi: 樱桃, Pinyin: Yīngtáo)
Jika berbicara tentang ceri, jangan remehkan buah yang berbentuk bulat kecil ini.
Warnanya kemerahan, sangat menarik.
Jika digigit, berair dan rasanya menyegarkan.
Rasanya cukup manis dan asam, dan kaya akan vitamin.
Vitamin dan mineral yang terkandung didalamnya dapat digunakan untuk menyegarkan limpa yang kekurangan dan dingin, serta lemah hati.
Mengkonsumsi ceri secara teratur akan membuat tubuh terlihat lebih muda.
Warna merah cerah melambangkan semangat dan keberuntungan, sekilas saja sudah membuat merasa bahagia, ditambah dengan bentuknya yang kecil dan lucu, akan membuat awet muda dan membawa keberuntungan.

Delima
(Hanzi: 石榴, Pinyin: Shíliú)
Buah delima rasanya asam dan manis, sangat enak.
Buah ini melambangkan banyak anak dan banyak berkah, simbol kesuburan dan kelimpahan.
Bagi orang yang baru menikah sering disarankan untuk memajang seni atau simbol buah delima di rumah untuk menarik keberuntungan dan kesuburan bagi keluarga mereka.
Selain itu, buah delima menyerupai batu akik dan berwarna putih seperti kristal yang melambangkan keberuntungan dan secara alami akan membawa keberuntungan.

Persik
(Hanzi: 桃子, Pinyin: Táozi)
Persik mewakili umur panjang dan kedamaian.
Dalam budaya tradisional Tiongkok, buah persik adalah makanan para dewa, menyiratkan umur panjang, kedamaian, dan keabadian.
Selain itu, persik homonim dengan tao/melarikan diri (Hanzi: 逃, Pinyin: Táo), sehingga banyak orang mendekorasi rumah dengan cabang persik untuk mengusir roh jahat.
Daging buah persik enak, manis dan berair, kaya protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C, dan banyak air.
Makan buah persik yang tepat dapat secara efektif meningkatkan nafsu makan, dan makan secara teratur dapat membuat terlihat lebih muda, sehingga buah ini menjadi sangat populer.
Bagian yang berbeda dari pohon persik bisa memiliki makna yang berbeda pula.
Bunga persik dianggap sebagai keberuntungan.
Buah persik melambangkan keabadian dan awet muda.
Pohon persik adalah simbol umur panjang.
Kelopak bunga persik melambangkan cinta dan kebahagiaan.

Aprikot
(Hanzi: 杏子, Pinyin: Xìngzi)
Aprikot memiliki warna yang cantik, melambangkan kekayaan dan emas.
Sama seperti buah persik, berbagai bagian pohon aprikot juga melambangkan hal yang berbeda.
Buah aprikot tidak jarang dianggap mewakili simbol keanggunan dan kecantikan wanita.

Apel
(Hanzi: 苹果, Pinyin: Píngguǒ)
Ping (Hanzi: 苹, Pinyin: Píng) adalah homonim dengan ping (Hanzi: 平, Pinyin: Píng), yang berarti keberuntungan, kedamaian, dan keselamatan.
Apel melambangkan keinginan akan kedamaian.
Apel yang berwarna hijau melambangkan uang, dan apel yang berwanra merah melambangkan kemakmuran dan kelimpahan.

Pir
(Hanzi: 梨, Pinyin: : Lí)
Buah pir berbentuk seperti labu, sehingga melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan.
Buah pir umumnya berwarna kuning muda, yang melambangkan uang, memungkinkan untuk memperoleh banyak kekayaan.
Yang paling penting adalah pir sangatlah bergizi.

Anggur
(Hanzi: 葡萄, Pinyin: Pútáo)
Anggur melambangkan tahun yang sejahtera.
Dalam masyarakat Tionghoa, ada tradisi bahwa seseorang makan 12 biji anggur pada tengah malam sebelum memasuki tahun baru Imlek, agar kehidupan di tahun berikutnya akan sejahtera.
Selain itu, anggur bisa melambangkan kesuburan atau kelimpahan.
Buah yang satu ini juga mewakili kesuksesan yang akan datang dalam waktu dekat, atau selalu berada dalam satu keluarga.

Jeruk Mandarin
(Hanzi: 橘子, Pinyin: Júzi)
Buah yang satu ini dipercaya memiliki makna kebahagiaan, kemakmuran, keberuntungan dalam menghasilkan uang dalam budaya Tionghoa.
Dalam tradisi Tionghoa, bentuk bulat bermakna keberuntungan dan kebersamaan.
Oleh karena itu, banyak masyarakat Tionghoa yang membeli tanaman jeruk dan meletakkannya di rumah agar selalu ada keberuntungan di rumah.

Pisang
(Hanzi: 香蕉, Pinyin: Xiāngjiāo)
Buah pisang melambangkan persatuan karena selalu hadir dalam satu kesatuan tandan.
Kuning warna buah pisang yang cerah juga melambangkan kebahagiaan.

Leci
(Hanzi: 荔枝, Pinyin: Lìzhī)
Buah leci adalah buah yang menguntungkan menurut budaya Tionghoa.
Warna merah melambangkan kebahagiaan dan keberuntungan.
Leci juga merupakan simbol keindahan dan keberuntungan menurut budaya Tiongkok kuno.

Semangka
(Hanzi: 西瓜, Pinyin: Xīguā)
Buah berbentuk bulat ini dianggap sebagai keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
Buah semangka melambangkan kemakmuran, dan banyak bijinya melambangkan kelimpahan dan kesuburan.
Daging buah semangka yang berwarna merah manis juga menjadi simbol keberuntungan.
Dalam budaya Tionghoa, semangka juga melambangkan reuni dan berbagi.

Jeruk
(Hanzi: 橙子, Pinyin: Chéngzi)
Jeruk merupakan simbol kemakmuran dan kebahagiaan.
Warna jingga dari jeruk terlihat seperti matahari dan selaras dengan prinsip Yang (positif) dalam budaya Tionghoa.
Oleh karena itu, jeruk menjadi simbol kelimpahan dan kebahagiaan yang sangat menguntungkan.

Jeruk kumquat
(Hanzi: 金桔, Pinyin: Jīn jú)
Buah kumquat menyerupai biji oranye yang bujur, panjangnya 3–5 centimeter dan lebarnya 2–4 sentimeter.
Kumquat merupakan simbol kekayaan dan keberuntungan.
Pohon jeruk kumquat merupakan tanaman yang sangat populer dipajang selama Tahun Baru Imlek, terutama di wilayah berbahasa Kanton di Tiongkok Selatan, meliputi Hong Kong, Makau, Guangdong, dan Guangxi.
Kehadiran pohon kumquat di rumah melambangkan harapan akan kekayaan dan keberuntungan.

Kesemek
(Hanzi: 柿子, Pinyin: Shìzi)
Kesemek melambangkan berkah dan keberuntungan.
Dalam budaya Tionghoa, kesemek adalah berkah bagi kerabat dan teman.


Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

16 + 18 =