Awal mula seni ini tidak dapat lepas dari sejarah penemuan kertas untuk yang pertama kali di dunia yang di temukan di Tiongkok, bangsa tertua di dunia.
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Tiongkok yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero Tiongkok pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Kemudian ditemukan Tinta
Sejarah tinta Tiongkok dapat ditelusuri kembali ke abad ke-12 SM, dengan pemanfaatan tanaman alami (pewarna tanaman), hewan, dan tinta mineral berdasarkan materi seperti grafit yang tanah dengan air dan diaplikasikan dengan kuas tinta. Bukti untuk tinta Tiongkok paling awal, mirip dengan inksticks modern, adalah sekitar 256 SM
Seni menulis Aksara Tiongkok (Hanzi)
Kaligrafi, merupakan tehknik menulis indah karakter Hanzi (Aksara Tionghua) dengan menggunakan tinta yang dituangkan dalam media tulis. Kuas, tinta, kertas, dan bak tinta diperlukan untuk dapat melakukan seni lukis indah ini. Kaligrafi Tiongkok adalah salah satu kebudayaan yang dimiliki oleh China dan merupakan salah satu jenis kaligrafi yang tertua dalam sejarah peradaban manusia.
Kata-kata yang terkandung dalam seni kaligrafi China ini sarat akan filosofi, doa, maupun cerita rakyat. Kaligrafi China tidak sama sekali mengandung representasi budaya atau agama tertentu. Kaligrafi sama seperti lukisan, yang menjadi sarana untuk menuangkan perasaan, pendapat, dan pandangan orang yang membuatnya. Pendapat tersebut yakni merupakan pandangan terhadap kehidupan, alam, sosial, dan masyarakat. Orang yang dapat menuliskan kaligrafi adalah orang memiliki rasa keindahan dan keseimbangan. Seni kaligrafi China mengizinkan orang-orang untuk menunjukkan kebebasan imajinasi dan kemampuan artistik yang tergambar pada setiap goresan kuas.
Kaligrafi China pertama kali muncul pada masa Dinasty Shang. Namun baru berkembang pada Dinasty Han. Pada akhir Dinasty Han karakter Hanzi memulai era baru, yakni penulisan karakter sebagai seni. Kaligrafi sangat diperlukan sebagai bagian penting dari intelektual di China. Pada era Konfusius (479-551 SM) kaligrafi merupakan satu bagian penting dari intelektual.
Pada masa perkembangannya, sebelum ada kertas, tulisan kaligrafi China dituliskan diatas sutera, cangkang kura-kura, dan potongan tulang.