Puisi Mengenang Jiangnan (忆江南 Yi Jiang Nan) Karya Bai Juyi (白居易 Bai Ju Yi)

Spread the love

Puisi Mengenang Jiangnan (忆江南 Yi Jiang Nan) Karya Bai Juyi (白居易 Bai Ju Yi)

Puisi Mengenang Jiangnan (忆江南 Yi Jiang Nan) Karya Bai Juyi (白居易 Bai Ju Yi)

忆江南
Yì jiāngnán
Mengenang Jiangnan

唐 : 白居易
táng: Báijūyì
Tang: Bai Juyi

江南好,风景旧曾谙。
jiāngnán hǎo, fēngjǐng jiù céng ān
Jiangnan indah, pemandangannya familiar

日出江花红胜火,春来江水绿如蓝。
rì chū jiāng huāhóng shèng huǒ, chūnlái jiāngshuǐ lǜ rú lán
Saat matahari terbit, bunga-bunga di sungai berwarna merah seperti api, dan saat musim semi tiba, sungai menjadi hijau seperti biru

能不忆江南。
néng bù yì jiāngnán
Bisakah tidak mengenang Jiangnan?

江南忆,最忆是杭州。
Jiāngnán yì, zuì yì shì hángzhōu
Ketika mengenang Jiangnan, paling mengingat Hangzhou

山寺月中寻桂子,郡亭枕上看潮头。
shānsì yuè zhōng xún guìzǐ, jùn tíng zhěnshàng kàn cháo tóu
Mencari benih osmanthus di tengah bulan di kuil gunung, menyaksikan air pasang di atas bantal di paviliun daerah

何日更重游。
hé rì gèng chóng yóu
Kapan akan berkunjung lagi?

江南忆,其次忆吴宫。
Jiāngnán yì, qícì yì wú gōng
Mengenang Jiangnan, dilanjutkan dengan mengenang Istana Wu

吴酒一杯春竹叶,吴娃双舞醉芙蓉。
wú jiǔ yībēi chūn zhú yè, wú wá shuāng wǔ zuì fúróng
Secangkir anggur Wu dengan daun bambu musim semi, para penari Wu menari sambil mabuk dengan kembang sepatu

早晚复相逢。
zǎowǎn fù xiāngféng
Sampai jumpa lagi cepat atau lambat

Penjelasan Puisi Mengenang Jiangnan (忆江南 Yi Jiang Nan)

Puisi Yi Jiangnan ditulis oleh Bai Juyi, seorang penyair Dinasti Tang.
Puisi ini terdiri dari 3 bagian.

Pertama tentang kenangan di Jiangnan. Penulis memilih bunga sungai dan mata air, mengaturnya dengan latar belakang matahari terbit dan musim semi, dan menggunakan metafora dan teknik kontras untuk menggambarkan dengan jelas pemandangan indah musim semi di Jiangnan

Kedua, menggambarkan keindahan Hangzhou dibuktikan melalui adegan pencarian osmanthus di kuil gunung dan menyaksikan air pasang di Qiantang, yang mengungkapkan nostalgia penulis terhadap Hangzhou

Ketiga, memuji Suzhou dan memilih anggur musim semi dengan daun bambu dan tarian mabuk penari Wu untuk menggambarkan Suzhou. Gaya menawannya mengungkapkan ingatan dan kerinduan penulis terhadap Suzhou.

Ketiga puisi ini mempunyai tema yang sama namun memiliki awal dan akhir yang berbeda. Masing-masing menggambarkan keindahan pemandangan Jiangnan, pemandangan dan wanita. Mereka relatif independen tetapi saling melengkapi, dengan ringkasan artistik yang kuat dan konsepsi artistik yang indah.

Puisi ini memiliki total 27 suku kata, tersebar dalam lima baris, dengan satu pengulangan; dan pembagian suku kata pada baris-barisnya seperti ini: 3, 5, 7, 7, 5.

Adapun pola rimanya, baris kedua, keempat, dan kelima berima, dan rimanya mempunyai nada tertentu.


Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sixteen − 16 =